Setelah melewati proses pemilihan bahan baku dan pembuatan produk maka selanjutnya adalah menyalurkan produk tersebut ke pembeli. Proses untuk menyalurkan barang dari pabrik hingga ke konsumen ini dinamakan proses distribusi barang.
Distribusi ini penting dan harus ada dalam setiap perencanaan maupun pelaksanaan bisnis. Mari kita simak lebih jelas cara menjalankan metode distribusi yang efektif dan bagaimana distribusi yang tepat dapat memaksimalkan tenaga dan budget bisnis Anda.
Mengenal Strategi Distribusi
Strategi distribusi adalah rencana yang dibuat oleh perusahaan untuk memastikan bahwa produk atau layanan mereka dapat dijangkau oleh konsumen dengan cara yang paling efektif dan efisien.
Ini mencakup berbagai aktivitas seperti pemilihan saluran distribusi, logistik, dan manajemen inventaris. Tujuannya adalah untuk menyediakan produk pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat, dan dengan biaya yang tepat.
Namun ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yang akan berpengaruh pada distribusi produk seperti lokasi geografis bisnis, mode transportasi, kebiasaan pembeli, dan kondisi barang. Terkadang perlu adaptasi dan fleksibilitas untuk dapat menyesuaikan strategi distribusi dengan faktor-faktor tersebut agar proses pengiriman barang berjalan lancar.
Tujuan Dibuatnya Strategi Distribusi
Strategi distribusi adalah strategi penyebaran barang memastikan produk atau jasa Anda mencapai pelanggan. Tujuan utamanya adalah mendorong penjualan, pangsa pasar, dan kepuasan pelanggan, serta meningkatkan keuntungan.
Ini dicapai melalui pemilihan saluran distribusi yang tepat, lokasi yang strategis, dan manajemen persediaan yang optimal. Strategi distribusi yang efektif mempertimbangkan biaya dan harus selaras dengan strategi harga dan promosi Anda.
Berbagai Fungsi Strategi Distribusi
Strategi distribusi tidak hanya berfokus pada pengiriman produk dari produsen ke konsumen, tetapi juga memiliki beberapa fungsi penting lainnya:
1. Fungsi Distribusi sebagai Fisik
Distribusi juga melibatkan manajemen fisik produk, mulai dari bahan baku hingga barang jadi. Fungsi ini mencakup penyimpanan dan transportasi, memastikan produk tetap dalam kondisi baik hingga sampai ke tangan konsumen akhir. Penyimpanan khusus mungkin diperlukan untuk barang yang mudah rusak, menggunakan gudang sendiri atau disewa.
2. Sumber Informasi
Salah satu peran utama distribusi adalah sebagai sarana pengumpulan informasi. Informasi yang diperoleh dari aktivitas distribusi sangat berharga bagi perusahaan, karena sering kali berasal langsung dari sumbernya atau sangat dekat dengan sumber tersebut. Informasi ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur sejauh mana minat pembeli terhadap produk yang ditawarkan. Misalnya, supermarket dapat memberikan data tentang jenis produk yang dicari oleh pengunjung dan jumlah barang yang tersedia untuk dijual. Informasi ini mencakup data tentang pelanggan, pesaing, dan pemasok, yang semuanya sangat penting untuk strategi pemasaran yang efektif.
3. Fungsi Negosiasi
Distribusi sebagai Negosiasi Distribusi memfasilitasi negosiasi untuk mencapai kesepakatan akhir mengenai harga dan syarat penawaran produk. Negosiasi ini mencakup penentuan harga, volume pembelian, waktu penyelesaian kontrak, dan tanggung jawab pembiayaan. Melalui negosiasi, hak kepemilikan produk dapat dialihkan dan kesepakatan jangka panjang dapat dibentuk.
4. Fungsi Promosi
Selain negosiasi, distribusi juga berfungsi sebagai media promosi, karena melalui aktivitas distribusi, keunggulan produk dapat dikomunikasikan dan pelanggan dapat dibujuk untuk melakukan pembelian. Berbagai bentuk promosi dapat terjadi dalam saluran distribusi, seperti pemberian sampel gratis, kupon diskon, atau paket harga khusus. Promosi ini bertujuan untuk meningkatkan daya tarik produk dan mendorong pembelian.
5. Pemesanan
Fungsi pemesanan dalam distribusi melibatkan pengolahan kebutuhan pelanggan dan penerusan informasi tersebut melalui sistem logistik ke gudang atau pabrik. Jika produk tersedia dalam persediaan, pesanan dapat dipenuhi dan pengiriman diatur. Proses ini memastikan ketersediaan produk yang dipesan oleh konsumen.
6. Kepemilikan Barang
Distribusi adalah perpindahan hak kepemilikan produk dari produsen ke konsumen. Beberapa distributor mengambil alih hak langsung atas produk dan menjualnya kembali, seperti pedagang besar dan pengecer. Sementara perantara lain seperti pialang atau agen penjualan tidak memiliki hak atas barang, tetapi membantu dalam proses penjualan. Kepemilikan produk ini memastikan barang sampai ke konsumen akhir dan menandakan selesainya proses distribusi.
7. Pengambil Risiko
Perusahaan harus mengambil berbagai risiko terkait dengan pendistribusian produk untuk memastikan produk sampai ke konsumen akhir. Risiko ini meliputi pemrosesan pesanan, penyimpanan persediaan, dan pengiriman barang. Dengan memahami dan mengelola risiko ini, perusahaan dapat menghindari masalah yang dapat mengganggu distribusi.
8. Distribusi sebagai Pembiayaan
Distribusi juga melibatkan pembiayaan yang diperlukan untuk menutupi biaya saluran distribusi yang terkait dengan perusahaan. Pembiayaan ini mencakup biaya fasilitas, persediaan, transportasi, dan komunikasi. Mengelola biaya distribusi dengan efektif dapat membantu perusahaan memperluas pangsa pasar dan menghemat biaya investasi dengan menggunakan saluran multi distribusi.
9. Distribusi sebagai Pembayaran
Dalam distribusi, arus uang sangat penting untuk memastikan kelancaran operasional. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai atau kredit, dan memerlukan pemantauan yang ketat untuk memastikan pembayaran dilakukan sesuai perjanjian jual-beli. Proses ini penting untuk menjaga arus kas perusahaan tetap stabil.
4 Metode Strategi Distribusi
Ada beberapa metode strategi distribusi yang dapat digunakan oleh perusahaan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan tertentu. Berikut adalah empat metode utama:
1.Distribusi Eksklusif
Produk hanya tersedia di beberapa outlet yang dipilih dengan cermat. Ini membantu menjaga eksklusivitas dan citra merek, dan sering digunakan untuk produk mewah atau niche market. Keterbatasan ini dapat menciptakan permintaan yang lebih tinggi dan meningkatkan loyalitas pelanggan.
2. Distribusi Intensif
Produk didistribusikan ke sebanyak mungkin outlet untuk memaksimalkan ketersediaan dan penjualan. Metode ini cocok untuk produk sehari-hari seperti makanan dan minuman, tetapi memerlukan jaringan distribusi yang luas dan biaya yang tinggi.
3. Distribusi Langsung
Perusahaan menjual produk langsung kepada konsumen tanpa perantara. Metode ini memberikan kontrol penuh atas proses penjualan dan hubungan langsung dengan pelanggan, tetapi bisa lebih mahal dan memerlukan investasi besar dalam infrastruktur.
4. Distribusi Tidak Langsung
Menggunakan perantara seperti grosir dan pengecer untuk menjual produk kepada konsumen. Ini memungkinkan cakupan pasar yang lebih luas dan lebih efisien dari segi biaya, tetapi perusahaan memiliki kontrol yang lebih sedikit atas bagaimana produk dijual.
Dapatkan Strategi Distribusi yang Efisien dengan Vena
Saat ini sistem teknologi sudah berkembang sangat pesat, termasuk sistem teknologi yang dapat memudahkan untuk mengatur sistem distribusi bisnis menjadi lebih mudah. Dan VENA hadir menjadi jawaban. Optimalisasi rantai pasokan bisnis Anda dengan software VENA sekarang juga.
Comments