top of page
Artikel supply chain management dan manajemen stok barang

Blog

Memahami FOB (Free on Board) dalam Transaksi Perdagangan Internasional

Writer's picture: AdminAdmin
Transaksi perdangangan internasional dengan FOB

Dalam perdagangan international diperlukan yang namanya incoterms (International Commercial Terms) untuk mengatur batas hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli. FOB adalah salah satu dari 11 jenis incoterms yang paling sering digunakan.



Definisi FOB dalam Perdagangan Internasional

FOB, atau Free on Board, adalah istilah dalam perdagangan internasional yang sering digunakan untuk menentukan kapan tanggung jawab dan risiko terhadap barang berpindah dari penjual ke pembeli. 


Dalam skema FOB, tanggung jawab penjualan hingga barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan. 


Setelah barang berada di atas kapal, tanggung jawab beralih kepada pembeli, yang kemudian menanggung semua risiko dan biaya dari pengiriman hingga barang tiba di tujuan.


Konsep FOB memudahkan para pelaku bisnis dalam menetapkan batas tanggung jawab di sepanjang perjalanan logistik, sehingga baik penjual maupun pembeli bisa memitigasi risiko dengan lebih jelas dan efisien.


Jenis-jenis Free on Board

Dalam praktiknya, terdapat dua jenis FOB yang perlu diketahui oleh pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional. Perbedaan utama antara kedua jenis ini terletak pada kapan tanggung jawab dan risiko berpindah dari penjual ke pembeli, yang penting untuk diperhatikan saat membuat kesepakatan dagang. Berikut adalah penjelasannya:

1. FOB Origin (FOB Shipping Point)

   Dalam FOB Origin, tanggung jawab penjuala dan risiko barang berpindah kepada pembeli segera setelah barang dimuat ke kapal di pelabuhan keberangkaran/asal. Ini berarti pembeli menanggung biaya pengangkutan serta risiko kerusakan atau kehilangan barang setelah barang melewati batas pelabuhan.


2. FOB Destination 

   Pada FOB Destination, penjual bertanggung jawab penuh atas barang hingga sampai di pelabuhan tujuan. Penjual akan menanggung biaya pengiriman, asuransi, dan risiko lainnya hingga barang mencapai tangan pembeli di pelabuhan tujuan. Skema ini cukup mirip dengan CIF, namun sebenarnya berbeda. 


Kenapa Memilih Metode Incoterms FOB?

Memiliki kontrol yang lebih besar dan meminimal risiko pengiriman oleh penjual menjadi salah satu alasan  Incoterms ini sering diguanakan dalam transaksi international.


Penjual juga dapat merencanakan logistik dengan lebih efisien dan melakukan negosiasi harga yang lebih baik. Di sisi lain, pembeli mendapatkan transparansi biaya dan kebebasan untuk memilih penyedia jasa angkutan, serta dapat mengatur asuransi sesuai kebutuhan mereka.


Dengan pengurangan tanggung jawab awal, pembeli bisa lebih mudah merencanakan penerimaan barang. Metode ini menjadikan proses perdagangan lebih efisien dan menguntungkan bagi kedua belah pihak.


Mekanisme FOB dalam Transaksi Perdagangan

Mekanisme transaksi dengan skema FOB melibatkan beberapa tahap yang harus dijalankan dengan cermat oleh penjual dan pembeli:

1. Penentuan Kesepakatan  

   Pada tahap awal, penjual dan pembeli menentukan pelabuhan keberangkatan dan tujuan, serta jenis FOB yang akan digunakan—apakah FOB Origin atau FOB Destination.


2. Pengangkutan Barang ke Pelabuhan 

   Penjual bertanggung jawab untuk mengirim barang ke pelabuhan yang telah disepakati dan memastikan barang tersebut dimuat dengan aman ke kapal.


3. Pemindahan Tanggung Jawab

   Tanggung jawab dan risiko barang dapat berpindah sesuai jenis FOB yang dipilih, yaitu saat barang dimuat ke kapal (FOB Origin) atau ketika barang mencapai tujuan (FOB Destination).


4. Dokumentasi dan Pembayaran

   Setelah barang dikirim, penjual memberikan dokumen pengiriman kepada pembeli sebagai bukti bahwa barang telah dikirim sesuai kesepakatan. Pembeli kemudian melanjutkan proses pembayaran sesuai perjanjian.


Keuntungan Bagi Penjual dan Pembeli dalam Menggunakan FOB

Penggunaan skema FOB menawarkan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik penjual maupun pembeli, dalam transaksi internasional:

Keuntungan bagi Penjual

  • Penjual memiliki kontrol lebih besar atas proses pengiriman barang hingga titik FOB, memastikan bahwa barang dikemas dan diangkut dengan cara yang sesuai.

  • Setelah barang melewati batas FOB, risiko kerusakan atau kehilangan beralih ke pembeli. Ini membantu penjual mengurangi tanggung jawab terhadap barang.

  • Penjual dapat merencanakan logistik dan pengiriman dengan lebih efisien, karena mereka tahu kapan dan di mana tanggung jawab beralih.

  • Dengan FOB, penjual dapat melakukan negosiasi yang lebih baik mengenai biaya transportasi dan asuransi, memberikan mereka posisi yang lebih kuat dalam transaksi.

  • Penjual dapat menetapkan harga dengan lebih jelas, karena biaya transportasi akan menjadi tanggung jawab pembeli setelah titik FOB.


Keuntungan bagi Pembeli

  • Pembeli dapat mengetahui dengan pasti biaya pengiriman setelah titik FOB, memungkinkan mereka untuk mengelola anggaran lebih efektif.

  • Pembeli memiliki kebebasan untuk memilih perusahaan pengangkutan, sehingga mereka dapat mencari penawaran terbaik sesuai kebutuhan mereka.

  • Pembeli dapat memilih asuransi sesuai preferensi mereka, memberikan fleksibilitas dalam melindungi barang selama pengiriman.

  • Pembeli tidak perlu khawatir tentang tanggung jawab pengiriman hingga barang mencapai titik FOB, sehingga mengurangi stres dalam manajemen logistik awal.

  • Pembeli dapat merencanakan dan mengatur penerimaan barang dengan lebih baik, karena mereka memiliki kontrol lebih besar setelah barang melewati titik FOB.


Risiko yang Harus Diwaspadai dalam Skema FOB

Meskipun menawarkan keuntungan, ada beberapa risiko yang harus diwaspadai oleh pihak-pihak yang menggunakan FOB, antara lain:

1. Kerusakan atau Kehilangan Barang

   Karena tanggung jawab berpindah saat barang dimuat ke kapal, pembeli harus memastikan bahwa mereka memiliki asuransi yang memadai untuk menanggung risiko kerusakan atau kehilangan barang selama perjalanan laut.


2. Biaya Tambahan yang Tak Terduga 

   Jika pembeli tidak memiliki perencanaan pengiriman yang baik, mereka mungkin menghadapi biaya tambahan seperti biaya pelabuhan, asuransi, atau biaya penyimpanan jika ada penundaan pengiriman.


3. Perbedaan Hukum dan Regulasi 

   Hukum dan regulasi yang berbeda di setiap negara tujuan bisa menambah kompleksitas dalam proses pengiriman. Penting bagi penjual dan pembeli untuk memahami regulasi di negara asal dan negara tujuan agar tidak terjadi masalah saat pengiriman.



Optimalkan pengiriman internasional Anda dengan pemahaman yang baik tentang Free On Board

Memahami dan mempelajari bagaimana konsep dan mekanisme FOB adalah kunci untuk mengoptimalkan pengiriman internasional. Dengan memilih jenis incoterms yang sesuai dan mengetahui risiko serta kelebihannya, Anda dapat mengelola pengiriman barang dengan lebih efektif, mengurangi biaya, dan memastikan bahwa proses logistik berjalan lancar.


Dalam ekosistem perdagangan global, penggunaan skema FOB membantu penjual dan pembeli mengelola risiko dan biaya dengan lebih efisien. Namun, seiring dengan meningkatnya skala bisnis dan volume perdagangan, mengandalkan sistem manual bisa menjadi tantangan tersendiri. 


Dengan software SCM seperti VENA, bisnis dapat memantau pengiriman, mengatur logistik, dan memitigasi risiko secara real-time, sekaligus memastikan bahwa semua proses berjalan dengan lancar sesuai dengan perjanjian. Pantau dan monitor tracking progress pengiriman barang Anda dengan VENA sekarang!


bottom of page