Dalam bisnis, efisiensi produksi bukan sekadar penghematan biaya, tetapi juga mencakup peningkatan kecepatan proses, pengurangan pemborosan, dan optimalisasi penggunaan sumber daya yang ada. Dalam konteks ini, penerapan strategi yang tepat dapat membawa dampak signifikan terhadap kinerja operasional dan keberhasilan jangka panjang perusahaan manufaktur.
Pentingnya Efisiensi Produksi bagi Industri Manufaktur
Kenapa begitu penting? Karena dengan menerapkan konsep efisiensi biaya operasional, perusahaan dapat menetapkan target biaya yang realistis dan dapat dicapai. Selain itu, evaluasi menyeluruh dapat membantu mengidentifikasi area yang mengalami pengeluaran berlebihan atau ketidakefisienan.
Pemahaman yang lebih baik tentang praktik pengeluaran biaya yang efisien juga dapat ditingkatkan, sehingga pada akhirnya akan mengoptimalkan kinerja dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Efisiensi Produksi itu apa?
Efisiensi berarti kemampuan untuk mencapai target atau hasil dan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin.
Efisiensi produksi dalam dunia bisnis produksi, berarti melakukan pekerjaan dengan biaya rendah, dalam waktu yang cepat, dengan kualitas yang baik, dan dengan sedikit pemborosan sumber daya atau bahan baku.
Tujuan dari efisiensi proses produksi untuk meningkatkan produktivitas, kecepatan, dan penggunaan yang efektif dari waktu, tenaga, uang, atau bahan dalam mencapai tujuan bisnis tertentu.
Cara Menghitung Efisiensi Produksi
Perlu dicatat bahwa rumus untuk menghitung efisiensi produksi adalah sebagai berikut:
[Efisiensi Biaya Operasional = Total Pengeluaran Biaya Operasional ÷ Standar Pengeluaran Biaya Operasional × 100]
Keterangan:
Total Pengeluaran Biaya Operasional: jumlah semua biaya operasional yang dikeluarkan oleh toko ritel dalam periode tertentu.
Standar Pengeluaran Biaya Operasional: jumlah biaya operasional yang dianggap sebagai standar atau target yang dapat dicapai dengan menggunakan praktik terbaik dalam industri ritel.
Simak contoh penerapannya dalam 2 contoh berikut ini:
Contoh 1:
Sebuah rantai toko retail ingin mengukur efisiensi biaya operasionalnya. Mereka menghitung bahwa total biaya operasional untuk satu bulan adalah $50,000. Berdasarkan analisis industri dan praktik terbaik, standar biaya operasional untuk toko mereka seharusnya sekitar $45,000 per bulan.
Maka, perhitungan efisiensi biaya operasional adalah:
Efisiensi Biaya Operasional = $50,000 ÷ $45,000 × 100 = 111.11%
Dalam hal ini, hasil efisiensi lebih dari 100% menunjukkan bahwa toko ini menghabiskan lebih banyak dari yang dianggap sebagai standar ideal.
Hal ini dapat mendorong mereka untuk melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap pengeluaran biaya operasional mereka, mungkin dengan mengevaluasi vendor, mengoptimalkan proses penyimpanan, atau meningkatkan efisiensi tenaga kerja.
Contoh 2:
Sebuah pabrik ingin mengukur efisiensi biaya operasionalnya. Produksi pabrik seharusnya adalah 1500 unit per hari namun hanya menghasilkan 1000 unit per hari.
Maka, perhitungan efisiensi biaya operasional adalah:
Efisiensi Biaya Operasional = (1000 / 1500) × 100%= 66.67%
Artinya, pabrik hanya mampu mencapai 66.67% dari tingkat produksi standar yang diharapkan.
Hal ini menunjukkan bahwa ada potensi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional pabrik, baik melalui pengoptimalan proses produksi, perbaikan peralatan, manajemen tenaga kerja yang lebih efisien, atau penggunaan teknologi yang lebih canggih.
Indikator Kesuksesan Penerapan Efisiensi Distribusi
Untuk bisa mengetahui apakah strategi dan penerapan efisiensi proses produksi Anda berhasil, dapat diukur dengan:
1. Mengukur Rasio Input dan Output
Semakin tinggi rasio output terhadap input, semakin efisien proses produksi Anda.
Rasio ini dapat dihitung dengan membandingkan jumlah produk atau layanan yang dihasilkan dengan jumlah bahan baku atau tenaga kerja yang digunakan.
Contoh:
Sebuah pabrik sepatu menghasilkan 1000 pasang sepatu per bulan dan membutuhkan 2.000 meter kain.
Rasio input dan output kain adalah 2:1, yang berarti setiap meter kain menghasilkan 0.5 pasang sepatu.
Dalam upaya meningkatkan efisiensi, pabrik dapat mencoba menggunakan teknologi produksi yang lebih efisien atau memilih bahan baku yang lebih murah tetapi berkualitas tinggi.
2. Evaluasi Waktu Siklus Produksi
Waktu siklus produksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus produksi dari awal hingga akhir. Semakin pendek siklus produksi, maka semakin baik dan efisien keseluruhan proses produksi tersebut.
Contoh:
Sebuah pabrik otomotif mampu membuat 1 mobil dari awal hingga selesai adalah 10 hari kerja. Dengan menganalisis proses produksi, pabrik dapat menemukan cara untuk mengurangi waktu siklus, seperti mengoptimalkan alur kerja atau memperbarui peralatan produksi.
3. Optimasi Penggunaan Kapasitas
Penggunaan kapasitas mengacu pada seberapa baik kapasitas produksi perusahaan digunakan dalam periode waktu tertentu.
Memahami dan mengoptimalkan penggunaan kapasitas membantu menghindari underutilization (pemanfaatan kurang maksimal) atau overutilization (pemanfaatan yang berlebihan), yang dapat mengganggu efisiensi dan biaya produksi.
Contoh:
Sebuah pabrik elektronik memiliki kapasitas produksi bulanan 100.000 unit, tetapi pada bulan lalu hanya memproduksi 70.000 unit.
Ini menunjukkan bahwa kapasitas produksi belum sepenuhnya dimanfaatkan.
Pabrik dapat mencari cara untuk meningkatkan penggunaan kapasitas, seperti mengatur jadwal produksi lebih efisien atau menambah jam kerja.
4. Manajemen Limbah Sisa Produksi
Efisiensi produksi juga dapat diukur dari jumlah limbah sisa produksi yang dihasilkan. Semakin sedikit limbah yang dihasilkan, semakin baik proses produksi berjalan dan semakin efisien penggunaan bahan baku serta sumber daya.
5. Penilaian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan mencerminkan seberapa efektif produk atau layanan Anda dalam memenuhi harapan dan kebutuhan mereka. Tingkat kepuasan yang tinggi menunjukkan bahwa proses produksi tidak hanya efisien secara internal, tetapi juga menghasilkan produk yang berkualitas dan layanan yang memuaskan.
Strategi untuk Mengoptimalkan Efisiensi dan produksi
Berikut adalah strategi yang bisa anda terapkan untuk meningkatkan efisiensi dan produksi bisnis manufaktur Anda.
1. Evaluasi dan Perencanaan Mendalam dari Setiap Tahap Operasional
Mengidentifikasi dan memahami proses-produksi yang terlibat serta merancang langkah-langkah untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas output. Perencanaan yang matang untuk setiap tahap sejak awal, termasuk memperkiraan hal-hal diluar rencana dapat terjadi akan membantu membuat proses operasional berjalan lebih jelas.
2. Pengelolaan Supply Chain Lebih Terstruktur
Memastikan rantai pasok beroperasi dengan lancar dari pemasok hingga konsumen, mengoptimalkan inventaris dan pengiriman untuk mengurangi biaya dan memenuhi permintaan pelanggan. Menggunakan teknologi software supply chain akan membantu Anda memantau pergerakan barang secara real-time, sehingga barang dapat sampai ke pelanggan tepat waktu.
3. Penggunaan Bahan Baku dan Sumber Daya Lebih Terukur
Meminimalkan limbah dan memaksimalkan nilai dari setiap bahan baku, menyelaraskan pemilihan bahan dengan spesifikasi produk dan kebutuhan pasar. Anda juga bisa melakukan teknik daur ulang jika memang dibutuhkan.
4. Pemeliharaan Preventif
Melakukan inspeksi dan perawatan berkala pada peralatan dan mesin untuk menghindari gangguan produksi yang tidak terduga dan memperpanjang umur pakai peralatan. Pengecekan rutin juga mencegah biaya perbaikan yang besar di kemudian hari karena kerusakan barang yang sangat parah.
5. Otomatisasi dan Teknologi
Untuk tetap bisa bersaing di era yang serba cepat seperti saat ini, penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras yang otomatis untuk meningkatkan efisiensi operasional adalah wajib. Misalnya sistem manajemen produksi dan robotika untuk tugas-tugas repetitif. Teknologi juga membuat data yang dikelola lebih akurat, tepat, dan mengurangi waktu pengulangan pendataa melalui sistem automasi.
VENA, Bantu Maksimalkan Efisiensi dan Produksi Bisnis Manufacturing
VENA merupakan sebuah inovasi perangkat lunak untuk mendukung sistem perdagangan, termasuk untuk produk bisnis manufaktur. Platform supply chain management ini dirancang untuk mengoptimalkan proses pemesanan, pengiriman, dan pembayaran barang dengan memanfaatkan teknologi canggih serta otomasi.
Fitur-fitur lengkapnya tidak hanya mempermudah distributor, agen, dan toko retail dalam mengatur purchase order dan mengeluarkan invoice, tetapi juga memungkinkan pembayaran melalui Virtual Account yang dapat diakses melalui berbagai kanal perbankan.
Hubungi tim VENA, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Yuk, segera optimalkan efisiensi produksi pabrik Anda dengan VENA, sekarang!