Setiap pebisnis pasti ingin mengusahakan pengeluaran biaya seminimum mungkin. Termasuk dalam industri manufaktur, biaya overhead sering kali menjadi salah satu tantangan utama dalam menjaga keuntungan perusahaan.
Mengurangi biaya ini secara efektif bisa memberikan dampak positif terhadap margin keuntungan dan efisiensi operasional. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi biaya overhead, berbagai jenisnya, contoh di industri manufaktur, serta strategi konkret untuk menekan biaya tersebut.
Definisi Biaya Overhead
Biaya overhead merujuk pada pengeluaran operasional yang tidak berhubungan langsung dengan proses produksi. Biaya ini meliputi berbagai pengeluaran tetap maupun variabel yang dibutuhkan untuk memastikan operasional perusahaan berjalan dengan lancar, mulai dari utilitas hingga pemeliharaan mesin.
Cara menghitung biaya overhead pabrik dapat menggunakan rumus berikut ini:Tarif Overhead per Unit= Total Unit Produksi: Total Biaya Overhead
Contohnya:
Jika sebuah pabrik mengeluarkan biaya overhead sebesar Rp100.000.000 dalam sebulan, dan memproduksi 10.000 unit produk dalam periode yang sama, tarif overhead per unit adalah:
100.000.000/10.000 = Rp10.000 per unit.
Sehingga biaya overhead setiap produk sebesar Rp10.000.
Macam-macam biaya overhead
Dalam praktiknya, biaya overhead terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu:
Biaya Overhead Tetap: Biaya yang tidak berubah terlepas dari volume produksi, seperti sewa gedung dan biaya asuransi.
Biaya Overhead Variabel: Biaya yang berubah tergantung volume produksi, seperti tagihan listrik yang meningkat seiring aktivitas mesin produksi.
Biaya Overhead Semi-Variabel: Pengeluaran yang memiliki elemen tetap dan variabel, misalnya biaya telekomunikasi.
Contoh Biaya Overhead Industri Manufactur
Berikut adalah beberapa contoh biaya overhead yang sering ditemui di industri manufaktur:
1. Biaya Sewa Fasilitas dan Utilitas
Sewa gedung pabrik dan biaya utilitas seperti listrik, air, dan gas merupakan komponen utama dalam overhead, yang harus dibayarkan meskipun tidak ada produksi yang berjalan.
2. Pemeliharaan dan Perbaikan Mesin
Pemeliharaan rutin dan perbaikan mesin produksi membantu menjaga agar proses berjalan tanpa gangguan, tetapi juga menambah beban biaya overhead.
3. Gaji Staf Administrasi
Gaji yang dibayarkan kepada staf administrasi, manajer, dan karyawan yang tidak berhubungan langsung dengan produksi termasuk dalam kategori biaya overhead tetap.
4. Asuransi Pabrik dan Peralatan
Asuransi yang dibayar untuk melindungi pabrik, mesin, dan peralatan produksi dari kerusakan atau kecelakaan adalah pengeluaran yang tetap, yang masuk ke dalam biaya overhead.
5. Biaya Pelatihan Karyawan
Pelatihan untuk meningkatkan keterampilan karyawan, meskipun tidak langsung terkait dengan proses produksi, merupakan komponen overhead yang penting untuk menjaga kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Strategi Mengurangi Biaya Overhead Pabrik
Ada beberapa strategi efektif yang dapat digunakan oleh perusahaan manufaktur untuk mengurangi biaya overhead. Setiap strategi memerlukan analisis mendalam dan penyesuaian terhadap kondisi perusahaan.
1. Otomatisasi Proses Produksi
Mengotomatisasi proses produksi dapat membantu mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual yang berpotensi meningkatkan biaya. Dengan otomatisasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan mempercepat produksi.
2. Pemanfaatan Teknologi Supply Chain
Memanfaatkan teknologi dalam rantai pasokan, seperti sistem manajemen rantai pasokan yang terintegrasi, dapat membantu dalam pengaturan inventaris dan pengiriman, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan memastikan barang tiba tepat waktu tanpa penundaan.
3. Optimalisasi Tata Letak Pabrik
Dengan merancang ulang tata letak pabrik, perusahaan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan baku atau barang setengah jadi di dalam fasilitas. Ini dapat menurunkan biaya energi dan meningkatkan efisiensi kerja.
4. Pengelolaan Inventaris Just-In-Time (JIT)
Metode Just-In-Time (JIT) memungkinkan perusahaan untuk hanya menyimpan bahan baku saat dibutuhkan, sehingga mengurangi biaya penyimpanan dan risiko pemborosan material. Pengelolaan inventaris yang lebih baik dapat menekan biaya overhead secara signifikan.
5. Pemeliharaan Preventif dan Perawatan Mesin
Melakukan pemeliharaan preventif pada mesin dan peralatan produksi membantu mencegah kerusakan yang tidak terduga, yang dapat menyebabkan downtime produksi dan biaya perbaikan yang besar. Pemeliharaan yang terjadwal dapat memperpanjang umur peralatan dan menjaga produksi tetap efisien.
6. Pengimplementasian Teknologi Hemat Energi
Mengurangi konsumsi energi dengan menggunakan peralatan hemat energi dan memanfaatkan teknologi seperti sensor otomatis pada pencahayaan atau pendingin udara dapat membantu menekan biaya listrik. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan sumber energi terbarukan.
7. Negosiasi dengan Pemasok dan Pembelian Bulk
Menjalin hubungan yang baik dengan pemasok dan melakukan negosiasi untuk mendapatkan harga yang lebih baik, terutama dengan pembelian dalam jumlah besar (bulk), dapat menekan biaya bahan baku dan pasokan penting lainnya.
8. Mengadopsi Lean Manufacturing
Lean manufacturing merupakan metode yang berfokus pada pengurangan pemborosan dalam proses produksi tanpa mengorbankan kualitas. Dengan mengenali dan menghilangkan area yang kurang efisien, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas sekaligus menekan biaya operasional.
Maksimalkan Strategi Efektif Mengurangi Biaya Overheat Pabik dengan Vena
Mengelola biaya overhead dengan bijak adalah kunci untuk bertahan dan menjaga profitabilitas dalam industri manufaktur yang kompetitif. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat secara efektif mengurangi biaya overhead, meningkatkan efisiensi, dan memperkuat posisi mereka di pasar.
Ingin menghemat biaya overhead di pabrik Anda? Coba Vena Teknologi Supply Chain sekarang. Dapatkan demo gratis hari ini!
Comentários